Bagi Anda yang memiliki gangguan gastrointestinal kronis, seperti sindrom iritasi usus besar, olahraga salah satu cara yang baik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Olahraga dapat mendorong otot usus mencerna lebih baik.
Dokter dan praktisi kedokteran fungsional, Erin Hendriks, mengatakan jenis olahraga terbaik untuk penderita sindrom iritasi usus besar adalah latihan aerobik tingkat rendah hingga sedang yang menghindari gerakan tiba-tiba yang dapat memicu gejala.
“Ada banyak aspek dari latihan berdampak rendah yang secara khusus dapat membantu orang-orang dengan sindrom iritasi usus.
Faktanya penelitian juga menunjukkan ketika pasien dengan sindrom tersebut meningkatkan tingkat aktivitas fisik mereka, imbalan yang mereka dapat dalam bentuk kesehatan yang lebih baik dan manajemen gejala sindrom iritas usus besar,” ujarnya, seperti dilansir dari laman Well+Good.
– Menenangkan stres, yang dapat mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar karena masalah gastrointestinal terkait dengan stres.- Membuat tidur malam lebih nyenyak dan mencegah kekambuhan- Memiliki sifat anti-oksidan dan anti-inflamasi, yang dapat menurunkan peradangan sistemik dan memperbaiki gejala sindrom iritasi usus besar Selain jalan kaki, contoh olahraga low-impact lainnya adalah bersepeda, pilates, atau berenang.
Dr Hendriks secara khusus merekomendasikan hiking, karena efek menenangkan berada di alam jadi berolahraga sambil mengurangi stres.
Saat melakukan latihan berdampak rendah hingga sedang, pernapasan Anda akan menjadi lebih cepat, tetapi Anda masih dapat melakukan percakapan.
“Tidak semua jenis aktivitas aerobik sangat cocok untuk penderita sindrom tersebut,” kata Dr.
Hendriks.
“Beberapa bentuk olahraga terlalu mendadak, terlalu banyak melompat yang dapat mengganggu sistem pencernaan Anda dan berpotensi memperburuk sakit perut, kram, kembung, dan gejala lainnya.” Dr.
Hendriks merekomendasikan untuk menghindari aktivitas berat seperti CrossFit, lari jarak jauh, HIIT, dan seni bela diri cepat.
Tetapi dia mengatakan jika Anda menyukai bentuk latihan ini, Anda selalu dapat memodifikasi aktivitasnya.
Misalnya, di kelas HIIT, ubah jump squat menjadi squat dengan tumit terangkat.
Atau jika Anda suka berlari, cari rute yang tidak terlalu berdampak pada tubuh Anda daripada trotoar, seperti jalan setapak atau rumput, atau lari dengan kecepatan lebih lambat.
Secara keseluruhan, Dr.
Hendriks mengatakan bahwa Anda tidak boleh mengacaukan aktivitas aerobik berdampak rendah dengan aktivitas yang mudah—itu masih bisa menjadi intensitas tinggi.
Hal ini berarti Anda melakukan jenis olahraga yang terbaik untuk bagian tertentu tubuh Anda.
“Bersikap baik kepada diri sendiri tetapi konsisten dalam menjaga kebugaran Anda membantu sindrom iritasi usus besar Anda dan kualitas hidup Anda secara keseluruhan,” katanya.
WELL+GOOD
Leave a Reply