Kepribadian introvert cenderung berfokus pikiran, perasaan dan emosi yang datang dari diri sendiri.
Mengutip WebMD, seorang introvert merasa lebih nyaman dengan berbagai hal yang individual.
Seorang introvert menikmati waktu hanya dengan sedikit orang.
Setidaknya satu atau dua orang daripada berkelompok atau dalam jumlah banyak.
Menurut para ilmuwan Amerika, jika otak kedua tipe kepribadian bekerja sedikit berbeda satu sama lain.
Seseorang yang introvert memiliki aliran darah yang lebih tinggi ke lobus frontal daripada ekstrovert.
Bagian otak ini membantu seseorang mengingat sesuatu, memecahkan masalah, dan berencana.
Otak seorang introvert juga bereaksi berbeda daripada otak ekstrovert.
Dopamin adalah salah satu hormon kebahagiaan, salah satu fungsinya membawa pesan senyawa kimia ke otak.
Introvert dan ekstrovert memiliki jumlah dopamin yang sama.
Tapi, otak ekstrovert mendapat dorongan yang lebih besar untuk mencapai kebahagiaan bersama banyak orang.
Sedangkan introvert juga memiliki keinginan berinteraksi yang sama, tapi akan merasa lelah jika terlalu lama dan banyak lama bersama orang lain.
Jika introvert dianggap seseorang yang pemalu, itu keliru.
Sebab, keduanya berbeda.
Mengutip Healthline, tidak seperti introvert, rasa malu tidak ada hubungannya dengan proses tubuh ketika mengeluarkan tenaga dan energi.
Rasa malu akan memudar jika menyesuaikan diri dengan situasi baru atau beradaptasi di lingkungan.
Misalnya, saat pertama kali masuk sekolah akan merasa canggung, karena belum mengenal lingkungan.
Setelah beberapa waktu lama akan cukup terbiasa, karena sudah mulai akrab dengan teman-teman baru.
RISMA DAMAYANTI Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Leave a Reply