7 Fakta Menarik tentang Gunung Salak, Termasuk Tradisi dan Pantangan

Gunung Salak merupakan gunung yang terletak di wilayah antara Bogor dan Sukabumi.

Sejak 2003 kawasan ini ditangani oleh Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.

Gunung Salak usianya relatif tua sehingga memiliki beberapa puncak, dan yang tertinggi adalah Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 meter di atas permukaan laut.

Berikut adalah beberapa fakta gunung salak yang dirangkum Tempo.co.

1.

Gunung berapi aktif Terdapat sejumlah kawah aktif, seperti kawah Ratu, Cikuluwung Putri, dan kawah Hirup yang merupakan bagian dari Kawah Ratu.

Sejak 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan.

Letusan terakhir terjadi pada 1938, berupa erupsi freatik di Kawah Cikuluwung Putri.

2.

Memiliki banyak jalur pendakian Meski termasuk sebagai gunung rendah, tapi tingkat kesulitan daki cukup tinggi, baik karena karakteristik vegetasi maupun medannya.

Inilah yang membuat para pendaki merasa tertantang.

Adapun jalur pendakiannya terbilang cukup banyak.

Jalur yang paling ramai adalah melalui Curugnangka, dari sisi utara gunung.

Melalui jalur ini, orang akan sampai pada puncak Salak II.

Jalur lain lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, dekat Gunung Bunder.

Sementara itu, puncak yang paling sering didaki adalah Puncak Salak II dan Salak I.

3.

Rawan untuk penerbangan pesawat kecil Pengamat penerbangan sekaligus pilot pesawat nonkomersial, Alvin Lie, pernah mengatakan pada Koran Tempo (2012), kawasan Gunung Salak sering terjadi kabut.

Cuaca buruk ini bisa menyebabkan turbulensi yang membuat pesawat tak stabil.

Menurutnya, gunung di perbatasan Bogor-Sukabumi ini rawan untuk pesawat ukuran kecil.

Seperti diketahui di kawasan gunung salak tercatat pernah terjadi sembilan kecelakaan pesawat, termasuk insiden Sukhoi 2012 silam.

4.

Kawasan konservasi hutan hujan tropis pegunungan terluas di pulau jawa Gunung salak merupakan kawasan konservasi hutan hujan tropis pegunungan terluas di pulau Jawa, yakni sekitar 113.357 hektare.

Taman nasional ini terletak di tiga wilayah kabupaten sekaligus, Lebak, Sukabumi, dan Bogor, di Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Taman Nasional Gunung Halimun Salak dihubungkan oleh hutan koridor yang membentang sejauh 11 kilometer dari barat ke timur.

Secara administratif, hutan koridor terletak di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi.

5.

Terdapat tempat kursus alam bebas dan perkemahan Di lereng Gunung Salak terdapat beberapa lokasi yang bisa digunakan kegiatan khas alam bebas, yakni berkemah dan untuk praktik bertahan di alam bebas.

Di kawasan Cagar Alam Sukamantri terdapat arena pelatihan survival yang dihelat perusahaan wisata alam bebas.

Sementara arena berkemah tersedia di kawasan Batu Tapak, hutan lindung Bukit Cangkuang, Desa Cidahu.

Di area ini banyak bebatuan besar yang bisa jadi arena berswafoto.

Kawasan ini kaya dengan keanekaragaman hayati dan menjadi rumah berbagai jenis burung dan biota lain.

6.

Tradisi dan pantangan di gunung salak Di gunung salak, tepatnya desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, terdapat tradisi berumur ratusan tahun, Seren Taun, namanya.

Perayaan yang dilakukan di ketinggian 1.200 meter di sisi timur gunung salak ini ditandakan sebagai ungkapan syukur masyarakat adat Sunda atas hasil panen.

Ini merupakan tradisi menutup dan membuka tahun baru dalam kalender Jawa, biasanya pada Kamis Wage dan Jumat Kliwon.

Sementara itu, ada beberapa pantangan yang tak boleh dilanggar saat Anda berada di gunung salak.

Anda dilarang memetik bunga anggrek dengan sembarangan.

Selain itu, Anda juga dilarang menyebut buah salak karena bertolak belakang dengan nama salak yang diambil dari bahasa Sansekerta ‘salaka’ yang berarti perak.

Sehingga gunung salak mempunyai arti ‘gunung perak’.

KAKAK INDRA PURNAMA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *